Heart 2 Heart
| Heart 2 Heart | |
|---|---|
| Sutradara | Nayato Fio Nuala |
| Produser | Chand Parwez Servia |
| Penulis | Titien Wattimena |
| Pemeran | Aliff Alli Irish Bella Arumi Bachsin Wulan Guritno George Taka Argatama Levy Indah Permatasari Miradz |
| Musik | Anto Hoed Melly Goeslaw |
| Sinematografi | Nayato Fio Nuala Freddy A. Lingga |
| Editing | Tiara Puspa Rani |
| Distribusi | Kharisma Starvision Plus |
| Tanggal rilis | 2010 |
| Negara | Indonesia |
Sinopsis
Semua berawal dari pertemuan tak sengaja antara Pandu (Aliff Alli) bersama sahabatnya (Argatama Levy cs) dengan Indah (Irish Bella), di sebuah danau nan indah.Tiga hari pertemuan-pertemuan ini berlanjut, Pandu dan Indah menemukan kebahagiaan yang diisi keindahan hutan, kebun teh, danau, dan cinta. Saat itu Indah sedang berlibur di villa bersama orang tuanya. Kebersamaan Pandu dan Indah terus terbawa dalam hati masing-masing ketika keduanya ke Jakarta, Pandu yakin apabila jodoh mereka akan bertemu kembali, Indah memang bersekolah di Jakarta, dan Pandu baru akan pindah ke Jakarta.
Laksana jodoh, garis hidup yang sudah dituliskan Tuhan, Indah bertemu kembali dengan Pandu, dan cinta itu tetap ada walau kini ada rintangan. Indah sudah memiliki ‘pacar’, dan tepatnya jodoh pilihan mamanya (Wulan Guritno) bernama Ramon (Miradz).
Hingga kemudian, sebuah kecelakaan merenggut sebagian hidup Indah. Penglihatannya dan pita suaranya. Saat itulah, kakak Indah (Arumi Bachsin) kembali, setelah selama ini pergi, karena menolak jadi boneka ibunya. Indah ibarat boneka rusak, menolak ditemani orang tuanya, apalagi pacar pilihan orang tuanya. Pandu kembali muncul. Pandu melepaskan sekolahnya di Jakarta untuk kembali ke desa, menyusul Indah, yang memilih menghabiskan kesendiriannya di villa. Pandu tak pernah membiarkan Indah sendiri, seberapa keras pun Indah menolaknya. Bersama-sama, Pandu dan sahabat Indah (Indah Permatasari) mencoba mengembalikan senyum Indah.
Dan di situlah, di tempat awal mereka bertemu, Indah dan Pandu kembali bersatu. Seperti sebuah kalimat, “manusia boleh pergi, tapi cinta tinggal selama-lamanya”, begitulah kisah kasih mereka pun menjadi abadi.[1]
Pemeran
- Aliff Ali - Pandu
- Irish Bella - Indah
- Arumi Bachsin - Kakak Indah
- nasriani kadir - Ibu Indah
- roby chambote - Ramon
- agus soraja'e - Sahabat Pandu
- mira lestari amir - Sahabat Indah
Lagu Tema
Lagu tema filem ini dinyanyikan sepenuhnya oleh Melly Goeslaw dan untuk filem ini beliau telah menghasilkan tiga buah lagu yang berjudul Kembalikan Senyumku yang dijadikan single,Tanyakan Pada Rumput Yang Bergoyang dan I'm Not Diva. Ketiga-tiga lagu ini terdapat di dalam album beliau yang berjudul Dancing In The Silence.Track listing
| Standard edition | ||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| No. | Judul | Penyusun musik | Babak | Durasi | ||||||
| 1. | "Kembalikan Senyumku" | Anto Hoed & Irwansyah dendangan Melly Goeslaw & Irwansyah | Pandu menanti kepulangan Indah dari Amerika, Indah merusuh kerna tidak dapat melihat, Pandu bertemu Indah di danau setelah lama tidak bertemu, Indah pergi ke rumah Pandu dalam keadaan hujan lebat & Indah berada di danau setelah pulang dari pusara Pandu. | 3:59 | ||||||
| 2. | "Love Story" | Anto Hoed & Melly Goeslaw dendangan Melly Goeslaw | - | 4:02 | ||||||
| 3. | "I'm Not Diva" | Anto Hoed & Melly Goeslaw dendangan Melly Goeslaw | Semua orang menari di parti ulang tahun Siska | 3:34 | ||||||
| 4. | "Renungan Cinta" | Anto Hoed & Melly Goeslaw dendangan Melly Goeslaw | - | 3:48 | ||||||
| 5. | "Tanyakan Pada Rumput Yang Bergoyang" | Anto Hoed & Melly Goeslaw dendangan Melly Goeslaw | Pandu, Indah, Dimas, Gita, Toni serta Endro memetik daun teh & lagu penutup | 4:16 | ||||||
| 6. | "Takut Patah Hati" | Anto Hoed & Melly Goeslaw dendangan Melly Goeslaw | - | 4:18 | ||||||
| 7. | "Yuk Kita Jadian" | Anto Hoed & Melly Goeslaw dendangan Melly Goeslaw | - | 3:01 | ||||||
| 8. | "Apa Bagusnya Dia" | Anto Hoed & Melly Goeslaw dendangan Melly Goeslaw | - | 3:10 | ||||||
| 9. | "Syair Kehidupan" | Anto Hoed & Melly Goeslaw dendangan Melly Goeslaw featuring Ahmad Albar | - | 3:45 | ||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar